Jembatan Puger Desa Sundul |
Kalau kita hidup di kampung, apabila ingin mendapatkan cerita yang bisa dibagikan pada pembaca blog, yang paling gampang adalah mencari cerita tentang hantu, demit, misteri dan sebagainya. Memang di kehidupan masyarakat perdesaan atau orang kampung sering menemui kejadian yang berhubungan dengan makhluk alam gaib.
Seperti saat aku bertemu dengan saudara sepupuku Agus Plentus yang sekarang tinggal di Puger. Saat aku suruh dia bercerita tentang hantu dedemit dan sebagainya, dia mengatakan "Neng gonaku gudange utowo akeh banget cerita demit ngono kuwi".
Lingkungan Puger adalah bagian dari wilayah Desa Sundul yang memang keberadaannya paling terpencil daripada lingkungan lainnya. Lingkungan yang hanya terdiri dari beberapa rumah itu memang terpisah dari dukuhanya Brumbung yang dipisahkan oleh sawah yang lumayan luas, sungai dan kuburan. Jadi tidak heran kalau di situ sangat mudah mendapatkan cerita hantu dan dedemit yang cukup menyeramkan. Seperti kisah Mbah Darmo yang pernah disembur demit di jembatan Puger.
Ringkas ceritanya begini :
Malam itu Mbah Daro pulang dari rumah orang tuanya di Brumbung dengan berjalan kaki. Sesampainya di Jembatan Puger dia melihat ada orang yang duduk di jembatan sendirian dan mukanya ditutupi dengan sarung. Mbah Darmo mencoba bertanya "Sopo kuwi" .... "Siapa itu". ... "Sinten Niku" ...
Karena merasa dicuekin dan disepelekan, Mbah Darmo marah dan mengumpat dengan nada tinggi "Dj*nc*K .... podo menungsone ae di takoni gak nyauri (Sama manusianya saja di tanya kok gak menjawab)" Orang duduk berselimut sarung tersebut tetap diam membisu.
Karena penasaran lalu Mbah Darmo mendekatinya dan mencoba membuka penutup kepalanya dengan harapan bisa melihat dan memastikan siapa orang tersebut. Saat itulah dirasakan ada udara panas yang keluar dari mulud orang tersebut dan mengenai wajah/muka Mbah Darmo. Seketika Mbah Darmo seperti kehilangan penglihatannya dan merasakan mukanya terasa panas seperti terbakar. Setelah mencoba mengendalikan diri dan memulihkan penglihatannya, Mbah darmo sudah tidak melihat keberadaan orang yang duduk tadi. Lalu Dia meneruskan perjalanannya untuk pulang kerumah yang tinggal sekitar seratus meter lebih sedikit dari jembatan tersebut.
Sesampainya di rumak Mbah Darmo masih merasakan wajahnya yang terasa panas seperti terbakar. Dilihatnya mukanya memerah dan seperti terkena bisa atau tersiram air panas. Lalu Mbah darmo oleh keluarganya dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan. Alhamdulillah selang beberapa hari muka Mbah Darmo sudah sembuh dan pulih seperti sedia kala.
Cerita Selesai.
Dari analisa kejadian, Mbah Darmo disembur oleh hantu atau dedemit. Karena memang di Jembatan Puger tersebut kata beberapa orang sering terlihat penambakan oreng besar hitam yang sedang duduk-duduk di bodem jembatan dan biasanya kalau semakin didekati, sosok tersebut berjalan ke rumpun bambu dekat jembatan dan menghilang.
Pertanyaan selanjutnya adalah, Hantu jenis apakah itu? Kalau dilihat sosok penampakannya menyerupai manusia dan berwarna hitam bisa jadi itu adalah Genderuwo atau mungkin juga Bancolono. Tetapi kok bisa menyemburkan udara panas. Baru kali ini mendengar demit dengan model seperti itu nyembur manusia.
Semoga cerita ini bisa menambah koleksi pengetahuan anda tentang per hantu-an dan per Demit-an.
Selamat beraktifitas, dan jangan lupa kalau keluar malam berdo'alah terlebih dahulu biar setan ora doyan dan demit wegah ndulit.
Demikian artikel tentang CerMis : Muka Terbakar Disembur Demit Jembatan Puger ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang CerMis : Muka Terbakar Disembur Demit Jembatan Puger ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.